Senin, 12 Oktober 2009



KRITERIA BUSANA
JEBENG DAN THULIK BANYUWANGI


Ketika pertama kali saya mengikuti ajang pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi ditahun 2004 yang lalu, sewaktu di Diklat dan Karantina. Saya dikenalkan dengan materi tentang busana Jebeng Thulik Banyuwangi oleh Bu. Elis (selaku pemateri juga). Saya dikenalkan dengan berbagai macam jenis batik khas Using yang ternyata motifnya begitu banyak sekali (lebih dari 20 motif). Ada Gajah uling, moto pitik, paras gempal, paras uling dan masih banyak lagi. Setelah mengenal jenis-jenis batik,tahap berikutnya adalah dikenalkanya pakaian jebeng thulik yang sesuai pakem. Mulai dari bentuk udeng, baju, sembongan, accesoriesnya, sanggul (untuk jebeng) dll. Dan ketika menjadi seorang jebeng dan thulik ketika diatas pentas harus bisa menjadi representasi dari kepribadian orang Using itu sendiri, dan saya mengenalnya ada tiga karakter yakni; Aclak, Ladak, dan Bingkak.
Aclak; adalah salah satu bagian dari karakter atau kepribadian orang Using,yakni sok tahu, sok ingin memudahkan orang lain dan tidak takut merepoti diri sendiri, walaupun dia sendiri tidak sanggup untuk melaksanakannyasendiri atau maunya sendiri.
Ladak; yakni sombong dan Bingkak; acuh tak acuh atau tak mau urusan orang lain. Tetapi dari ketiga karakter tersebut masyarakat using juga dikenal baik hati. Saya bangga menjadi bagian dari masyarakat Using itu sendiri.

Berikut Ini Adalah Kreteria Busana Jebeng Dan Thulik Banyuwangi 
Yang Sudah Menjadi Pakem Dalam Setiap Penyelenggaraan 
Pemilihan Jebeng Thulik Besar Atau Jebeng Thulik Kecil

  BUSANA JEBENG : 
1. Kebaya motif polos, boleh bordir tanpa kutu baru (lembar penutup dada), lengan pan jang agak sempit dengan sekengan. 
2. Apabila memakai kebaya polos agak tipis, BH yang dikenakan adalah motif krawangan dipunggung. 
3. Kain panjang motif khas Banyuwangi (Gajah Uling, Kangkung Setingkes, Gringsing ) tanpa wiron dikenakan sebatas mata kaki. 
4. Perhiasan/Accessories yang dipakai: Peniti renteng motif kembang, Gelang motif ular, Tebu sekeret / Sigar penjalin, Pelintiran, Anting-anting greol,Subang bintang / semanggi. 
5. Sanggul / konde Banyuwangen (Kadal Menek) agak moncol dipasang agak tinggi, memakai tusuk sanggul, motif kembang boleh ditambah hiasan mawar dan melati. 
6. Alas kaki ( sandal ) model slop dengan hak maksimal 5 cm
7. Batas penggunaan sewek kebawah 15 cm, diukur dari telapak kaki keatas ( persisi mata kaki )

  BUSANA THULIK
1. Baju lengan panjang,motif polos PKJ ( Pakaian Khas Jawa Timur )
2. Perhiasan / Accessories yang dipakai : Kancing dari logam warna emas atau perak, saku atas sebelah kiri dengan hiasan jam tangan, rantai uang logam, atau taring / kuku macan. 
3. Celana panjang sama dengan warna PKJ ( Pakaian Khas Jawa Timur ), dengan potongan sampai mata kaki.
4. Ikat kepala bentuk tongkosan dengan sampatan maling, sampatan jejeg, warna dan motif khas Banyuwangi ( Gajah Uling, Paras Gempal, Moto Pitik )
5. Kain panjang ( sembongan ) warna dan motif sama dengan udeng ( ikat kepala ). Dipakai dibawah PKJ ( Pakaian Khas Jawa Timur ) kelihatan kurang lebih sama dengan panjang PKJ dengan wiru silang. 
6. Alas kaki / sandal bentuk kosek dari kulit / slop.


1 komentar:

  1. Waduuh, kaco banget character orang Using.....tolong tanyakan pada pemberi materi ( Bu Euis) .....Using itu apa......terus character orang using Aclak, Bingkah, Ladak itu sumbernya dari mana

    BalasHapus